MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU
BEKTERI
Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

Pendahuluan
Tembakau Paiton Probolinggo yang dikenal dengan
tembakau Paiton VO (Voor Oogst), merupakan komoditas perkebunan andalan Kabupaten Probolinggo karena dapat memberikan kesempatan kerja, sumber pendapatan yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi daerah dan kegiatan di
sektor lain.
Salah satu kendala
dalam budidaya tanaman tembakau adalah penyakit
layu bakteri Ralstonia solanacearum bagi sebagian orang merupakan nama baru, tapi kalau menyebutkan Pseudomonas solanacearum sudah tidak asing
lagi. Ya ..... itulah nama penyakit layu bakteri yang mengganggu tanaman
perkebunan yaitu tembakau dan
merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) utama.
R. solanacearum merupakan bakteri patogen tular
tanah yang menjadi faktor pembatas utama
dalam produksi berbagai jenis tanaman di dunia. Bakteri ini tersebar luas di daerah tropis, sub tropis, dan
beberapa daerah hangat
lainnya. Spesies ini juga memiliki kisaran inang luas dan dapat menginfeksi ratusan spesies pada banyak famili
tanaman
yang mempunyai
arti
penting ekonomi.



Klasifikasi Ralstonia solanacearum
Menurut Agrios (2005), R. solanacearum diklasifikasikan sebagai
berikut: Kingdom :
Prokaryotae
Divisi
:
Gracilicutes
Subdivisi :
Proteobacteria
Famili :
Pseudomonadaceae
Genus :
Ralstonia
Spesies
:
R. solanacearum
Gejala Serangan Ralstonia
solanacearum
Gejala awal
yang
ditimbulkan
pada tanaman
yang terserang
bakteri
ini adalah tanaman mulai layu. Kemudian menjalar ke daun bagian bawah. Gejala
yang
lebih lanjut
seluruh
tanaman
layu, daun menguning
sampai coklat kehitam-hitaman dan akhirnya
tanaman
mati. Serangan pada
umbi
menimbulkan gejala dari luar tampak
bercak-bercak kehitam-hitaman, terdapat lelehan putih keruh (massa bakteri) yang keluar dari mata tunas atau ujung
stolon. Adanya daun muda pada
pucuk dan daun tua tanaman akan menjadi layu,
daun bagian bawah menguning merupakan ciri khas gejala penyakit layu bakteri.



Gb.2. Gejala
serangan Ralstonia
solanacearum (Ratmawati, 2013)
Karakteristik Ralstonia solanacearum
R. solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri
atau penyakit lender pada
tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah:
1. Selnya berbentuk batang
dan
bergerak dengan satu flagel
2. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan dapat cepat berkembang biak pada
keadaan tanah yang lembab,
3. Bakteri ini
dapat menginfeksi akar-akar tanaman melalui
luka-luka.
4. Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi air tanaman inang, akibatnya
kelihatan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil, dan biasanya
dalam
beberapa hari tanaman akan mati.
5. Gejala penyakit layu bakteri pada
tembakau
ditandai dengan perubahan
warna
pada bagian
berkas pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat meluas sampai ke tulang daun
bahkan
sampai ke empulur
dan
akar tanaman
yang
sakit berwarna coklat. Umumnya pertama
kali gejala
terlihat
pada tanaman yang berumur kurang lebih 6 minggu.
6. Bila
batang
tanaman
yang sakit dipotong dan potongan tersebut
dimasukkan ke dalam gelas/wadah berisi air, yang jernih, kemudian
dibiarkan beberapa lama, akan keluar eksudat (cairan berwarna
putih
kotor) yang berisi
jutaan bakteri.



A B
Gb. 3. A. Ciri
akar batang tembakau
terserang bakteri (busuk basah), dan
B. Keluarnya massa bakteri
seperti
asap putih
(Ratmawati, 2013)
R.
solanacearum adalah spesies yang sangat kompleks. Hal ini
disebabkan oleh variabilitas genetiknya yang luas dan kemampuannya untuk
beradaptasi dengan lingkungan setempat, sehingga di alam dijumpai berbagai strain R. solanacearum dengan ciri yang sangat
beragam. Ditinjau dari segi morfologi dan fisiologinya, R. solanacearum merupakan
bakteri gram negatif, berbentuk
batang dengan ukuran 0,5-0,7 x
1,5-2,5 μm, berflagela, bersifat
aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk koloni berlendir berwarna putih.
Siklus Hidup Ralstonia
solanacearum
Memahami siklus hidup R.
solanacearum merupakan bagian penting untuk menyusun strategi pengendalian. Secara ringkas, siklus
hidup R. solanacearum dapat dimulai dari terjadinya infeksi patogen ke dalam akar, baik
secara sendiri maupun melalui luka yang dibuat oleh nematoda peluka akar, atau akibat serangga dan alat-alat pertanian. Setelah berhasil masuk ke dalam
jaringan akar, R. solanacearum akan berkembang biak di dalam pembuluh kayu (xylem) dalam akar dan pangkal batang, kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman. Akibat tersumbatnya
pembuluh kayu oleh jutaan sel R. solanacearum,
transportasi air dan mineral dari tanah terhambat sehingga tanaman
menjadi layu dan mati.
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara dan air, serta faktor
kebugaran tanaman
sangat memengaruhi perkembangan patogen. R. solanacearum berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35°C, tetapi
perkembangannya menurun pada
suhu di atas 35°C
atau di bawah
16°.
Penyebaran Ralstonia
solanacearum
Bakteri ini menginfeksi akar tanaman
melalui luka
yang terjadi
secara tidak langsung pada waktu proses pemindahan tanaman maupun luka akibat tusukan nematoda
akar, dan secara langsung
masuk ke dalam bulu akar/akar yang sangat muda
dengan melarut dinding sel. Infeksi secara langsung lebih banyak terjadi jika populasi bakteri di tanah terdapat dalam jumlah yang tinggi. R. solanacearum merupakan patogen tular tanah dan dapat menyebar dengan mudah melalui bahan tanaman, alat pertanian, dan tanaman inang. Kemampuan bakteri
tanah bertahan hidup
diduga sangat bergantung pada keberadaan
tanaman inang.
Metode penyebaran
R.solanacearum mengindikasikan bahwa patogen
ini
sangat mudah menyebar, baik melalui benih, air, tanah, maupun serangga, sehingga sulit dikendalikan jika telah menjadi wabah (outbreak).
Dampak Ralstonia solanacearum
R. solanacearum mampu menyebar lintas benua dan negara,
menginfeksi berbagai jenis tanaman
inang. Hal ini
menimbulkan kerugian
yang
besar sehingga patogen ini menjadi hambatan utama dalam perdagangan
internasional dan domestik. R. solanacearum telah tersebar di seluruh dunia,
termasuk di Amerika
Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika,
maupun Australia dan Pasifik. R. solanacearum adalah
salah
satu
patogen utama yang mengancam ketersediaan pasokan komoditas pertanian, baik untuk keperluan
ekspor maupun
domestik.
Cara Pengendalian Ralstonia solanacearum
Mengingat kompleksitas ragam R. solanacearum, maka
menangani penyakit
layu
karena
bakteri ini
secara terpadu antara lain : 1). Penggunaan
bibit yang sehat,
2). Desinfeksi air siraman, 3). Pergiliran tanaman, 4). Penggarapan
tanah, 5).
Pemupukan. 6).
Sterilisasi tanah pembibitan,
7) Pencegahan
masuknya patogen pada lahan yang sehat, 8). Pengendalian dengan agens hayati (Pseudomonas fluorencens)
dan pestisida nabati.
Referensi
Aisyah I, 2012. Mengenal
Gejala Penyakit Layu pada Tanaman
dan
Cara
Menanganinya.
http://vedca.siap.web.id/2012/03/21/mengenal- gejala-penyakit-layu-pada-tanaman-dan-cara-menanganinya-oleh- imas-aisyah-sp-m-si-widyaiswara-pppptk-pertanian-cianjur/ Diakses
3 April 2014.
Hardiyanti S,
2013. Pengendalian
Ralstonia solanacearum. http://hardiyanti1992.blogspot.com/2013/01/pengendalian-ralstonia- solanacearum.html Diakses 3 April 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar